Breaking News

Diancam Dibunuh Ayah Kandung, Putri Curhat di Medsos

Korban Putri (18) bersama pacarnya Indra Setiawan (18) saat diinterogasi oleh Kanit Reskrim Polsek Marioriwawo, Aipda Arman. Barang Bukti berupa parang yang digunakan pelaku Herman (52) mengancam korban (Inzet), Senin (22/4) (Foto: Agisto/Swin)
Soppeng, SwaraIndependen.Com--
Seorang gadis belia menyampaikan curahan hatinya di media sosial Facebook, karena merasa terancam aka  dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Senin (22/4).

Sebutlah namanya Putri (18), membuat postingan di media sosial Facebook, yang sempat viral. Pasalnya dalam unggahan tersebut, Putri sebut dirinya akan dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri.

"Siapa pun tolong saya, saya mau dibunuh sama bapak saya - di Lalange Labessi Marioriwawo Watansoppenh Sulawesi Selatan"

"Siapa pun tolong bawa polisi ke rumah mau ka dibunuh bapakku. Saya anaknya mbak min"

Demikian unggahan statusnya di group Facebook, Berita Kejadian Kabupaten Soppeng (BKKS), Senin (22/4).


Tangkapan layar postingan Facebook tersebut akhirnya tersebar luas  melalui beberapa WA Group. Termasuk di WA Group Info Publik.


Mendapatkan kabar tersebut, Kanit Reskrim Polsek Marioriwawo, Aipda Arman, langsung menjemput mereka (Putri dan Ayahnya, Red) ke Polsek Marioriwawo untuk diinterogasi.

Di hadapan polisi, terungkap pengancaman tersebut dipicu kemarahan orang tua Putri yang tidak setuju anaknya berpacaran dengan Indra Setiawan (18) yang selalu mengantarnya pulang dari bekerja dari warung Sari Laut di Cabenge.

Kepada SwaraIndependen.Com, saat ditemui di ruang Kanit Reskrim, Putri mengaku diancam akan dibunuh oleh bapaknya atas nama Herman (52). Dirinya mengaku saat dirinya sedang berbaring di dalam kamar malam itu (Minggu, 21/4, Red), sempat mendengar suara bapaknya bilang dia datang dari minum Ballo (tuak pahit) 20 liter. 

Tak disangka tiba-tiba muncul  dikamar, dan memarahinya. Putri mengaku dirinya ditendang, dan diinjak lalu diancam dengan parang panjang akan dibunuh.

Putri mengungkapkan, sebelum kejadian, dirinya dijemput oleh pacarnya (Indra, Red) untuk keluar makan malam di Takalala, dan pulangnya larut malam. Kemungkinan itu menjadi pemicunya, apalagi ayahnya dalam kondisi mabuk juga.

Menurut anak ke 3 dari 4 bersaudara ini, selama ini tinggal berempat dengan ayah, ibu, dan adiknya. 2 kakaknya yang lain sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing.

Putri mengaku selalu diperlakukan tidak baik oleh orang tuanya. Bahkan dirinya tidak pernah disediakan makanan untuknya, makanya selalu keluar makan atau makan di tempat kerjanya. Dia juga berhenti sekolah lantaran disuruh berhenti sama bapaknya sejak kelas 1 Sekolah Menengah Atas.

"Saya tidak pernah dikasi makan, kalau ibunya masak hanya untuk mereka bertiga (ayah, ibu, dan adik bungsunya,Red). Dibilangika, kasi habis-habis beras saja," tuturnya sambil terisak.

Sementara itu Aipda Arman, kepada SwaraIndependen.Com mengatakan, pihaknya sementara berusaha memediasi, dan memberikan waktu kepada korban, apakah akan melaporkan atau tidak.

Pelaku belum ditahan, hanya barang bukti berupa parang panjang yang digunakan mengancam yang diamankan. 

"Kami beri kesempatan untuk berpikir, apakah dia mau melaporkan atau tidak," ujar Aipda Arman.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian, apakah korban melaporkan peristiwa yang menimpanya atau tidak.*

(Agisto)

Baca Juga

0 Komentar

descriptivetext
descriptivetext
descriptivetext
© Copyright 2022 - SWARA INDEPENDEN