Breaking News

Lagi, Layanan Apotek Dikeluhkan, Humas RSUD La Temmamala: Kami Jalankan Sesuai Prosedur Kefarmasian

Fasad RSUD La Temmamala Soppeng (Foto: Int/SWIN)

SOPPENG, SWARAINDEPENDEN.COM-- Pelayanan Apotek RSUD La Temmammala Soppeng, kembali disoroti keluarga pasien rawat jalan, Rabu (14/5/2025) kemarin malam. Namun hal tersebut ditanggapi Kasubag Humas RSUD La Temmamala, Hj Rahmawati SKM MM.

"Kami sudah melaksanakan sesuai prosedur kefarmasian," ucap Hj Rahmawati kepada Swara Independen.

Keluhan tersebut diungkapkan oleh keluarga pasien yang sempat berseteru dengan petugas apotek di rumah sakit plat merah tersebut.

Kepada Swara Independen, Andi K (inisial, Red), menceritakan masalah yang dialaminya, kemarin malam, dirinya sempat konfrontasi dengan petugas apotek lantaran system antrian yang dirasanya tidak beres.

"Saya rasa tidak beres, Kak. Systemnya tidak adil kalau begini," ujar Andi K.

Lanjut Andi K (anak pasien, Red),   kronologisnya, orang tuanya bernama Andi M, sedang rawat jalan. Selesai diperiksa oleh dokter poli sekira pukul 17.00 Wita, sore kemarin.

Lalu, orang tuanya (Andi M, Red) ke apotek menyetirkan resepnya dan mengambil nomor antrian. Namun, karena waktu menjelang waktu shalat Magrib, Andi M pulang untuk shalat.

Menjelang shalat Isya, Andi K disuruh orang tuanya ke apotek RSUD La Temmamala, untuk mengambilkan obatnya, dengan membawa nomor antrian.

Ternyata, setiba di apotek, Andi K kecewa, lantara kebijakan manajemen di apotek tersebut sangat tidak adil.

Informasi dari petugas apotik, untuk obat racikan (kebetulan obatnya harus diracik, Red), hanya pasien yang menyetorkan kembali nomor antrian yang tadi diperoleh setelah menyetor resep, yang diracik obatnya. Yang tidak setor resep, dan tidak ikut antri, tidak diracikkan resepnya.

"Padahal banyak yang nomor antrian jauh di belakang bapakku, sudah selesai diracik obatnya," tutur Andi K.

Ironisnya, banyak yang setor nomor antriannya (setelah kebijakan tersebut diterapkan, red) justru pulang dan meninggalkan antrian, dan obatnya diracikkan. Padahal sama-sama tidak antri.

"Sementara bapakku yang pulang shalat dengan memperkirakan, obatnya sudah selesai diracik, maka disuruhlah saya ambilkan. Ternyata sampai di sana belum selesai," ucap Andi K ke Swara Independen.

"Bukan cuma saya yang protes, tapi banyak pasien yang protes kebijakan seperti itu. Harusnya, setiap resep yang masuk diproses," sambungnya dengan nada kecewa.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Sub Bagian Humas RSUD La Temmamala, Hj Rahmawati SKM MM, mengatakan, pihaknya sudah menjalankan  sesuai standar operasi dan prosedur pelayanan pada bagian farmasi.

"Kami sudah berusaha memberi pelayanan sesuai SOP pelayanan kefarmasian," ujar Hj Rahma, panggilan akrabnya.

Sesuai penjelasan dari penanggung jawab Instalasi Farmasi, Hj Rahma, menuturkan, dalam standar pelayanan kefarmasian ada beberapa hal yang perlu untuk dijalankan, salah satunya adalah melakukan verifikasi awal dan verifikasi akhir.

Lanjut, Hj Rahma jelaskan, dalam hal menjalankan protap tersebut ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan dengan pasien ataupun keluarga pasien. 

Jadi ketika ditemukan resep dari yang bersangkutan (pasien atau keluarga pasien, red) tidak berada ditempat, tentunya petugas, akan mengambil langkah untuk melanjutkan menyelesaikan resep atau antrian berikutnya, demi efisiensi waktu. 

"Selain itu ada beberapa kondisi juga,  terkadang ada peresepan obat yang perlu dikonfirmasi ke dokter terkait obat yang diresepkan, guna menjamin keamanan dan ketepatan pemberian obat kepada pasien," ujar Rahma menirukan apa yang disampaikan penanggung jawab instalasi farmasi.

Dia juga menyampaikan, pihak RSUD La Temmamala, sudah berusaha memberikan pelayanan yang baik. Termasuk menambah loket pelayanan di apotik, agar antrian tidak lagi menumpuk.

"Sekarang ada 5 loket pelayanan, dan setiap loket masing-masing ada tertulis yang dilayani," ungkap Rahma.

Namun, kata Rahma, kemarin (Rabu (14/5), red) itu pasien membludak 2-3 kali dari hari-hari biasanya, dampak dari libur panjang, sehingga terjadi penumpukan antrian.

"Pendaftaran pasien rawat jalan, per hari Rabu kemarin itu, mencapai di angka 856 pasien," tandasnya.*

(Agus Iskandar)

Baca Juga

0 Komentar

descriptivetext
descriptivetext
descriptivetext
© Copyright 2022 - SWARA INDEPENDEN