Sejak instansi vertikal ini dikepalai H. Afdal, baru kali ini ia hadir sebagai undangan yang dihormati sebagaimana layaknya undangan lainnya. Afdal tampil dengan setelan jas warna abu-abu berdasi merah dan kopiah hitam. Penampakan ini sangat kontras dengan peringatan yang sama di tahun sebelumnya.
Afdal merasa tahun ini merupakan momen yang paling bagus, yang mana hubungan harmonis antar instansi vertikal dan pemerintah daerah harus terjalin dengan baik. Sehingga dapat menciptakan sinergitas yang solid dalam membangun daerah terutama pembangunan mental kemasyarakatan dalam bidang keagamaan.
"Harominisasi perlu semakin diperkuat, agar bisa bersinergi dengan baik dan solid, dalam pembangunan mental dan spritual masyarakat," ujar Afdal kepada Swara Independen.
Peringatan HUT RI-78, Kakan Kemenag Merasa Diusir dan Tidak Dapat Kursi
Tahun 2023 yang lalu, kepada wartawan saat itu, Afdal mengaku pendapatkan perlakuan yang tidak wajar. Ia merasa diusir oleh salah seorang pejabat saat dirinya duduk di salah satu kursi di barisan depan, padahal ia diarahkan oleh salah satu petugas protokoler saat itu.
Bahkan saat itu, menurut Afdal, sejak ia menjabat Kepala Kantor Kemenag Soppeng, ia merasa kehadirannya di Soppeng tidak diterima baik oleh pemerintahan Soppeng kala itu.
Tentu hal tersebut membekas dalam benaknya, namun ia tetap terima perlakuan tersebut. Perlakuan yang tidak wajar dialaminya pada peringatan HUT RI ke-78 tahun 2023 lalu.
Saat itu setelah menerima undangan VIP dari Pemerintah Kabupaten Soppeng, Afdal meminta stafnya melapor ke panitia. Dia kemudian diarahkan untuk duduk di kursi samping perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, saat itu.
Namun, belum lama ia duduk, saat ia asyik ngobrol dengan undangan di sampingnya, tiba Sekda Soppeng, saat itu dijabat Andi Mappasessu menghampiri dan menegur panitia.
Afdal mengaku mendengarkan perkataan Sekda Soppeng ke panitia yang memberinya kursi sehingga dia sakit hati dan langsung pulang.
"Pak Sekda bilang ke anggotanya yang atur kursi ini tempat ada yang punya, dan saya dengar langsung dan itu yang bikin tidak enak. Padahal saya sudah menerima ini tidak ada tempat, tapi mendengar itu langsungka bilang pulang maki," jelas Afdal kepada wartawan saat itu.
Afdal mengaku mendengarkan perintah Sekda Soppeng ke stafnya yang memintanya berdiri. Dia pun merasa lembaganya diinjak-injak dalam momen HUT ke-78 RI tersebut.
"Karena di depanku Pak Sekda bilang ke stafnya suruh berdiri ini karena ada yang punya tempat. Saya pulang karena sudah merasa diinjak-injak lembagaku," jelasnya.
Afdal menuturkan tak masalah jika dirinya yang diperlakukan seperti itu. Namun dia menegaskan bahwa dirinya hadir dalam acara tersebut atas nama lembaga dan undangan dari Bupati Soppeng.
"Tidak masalah ji kalau pribadiku, asal jangan lembagaku yang diinjak-injak. Saya siap dikonfrontasi dengan Pak Sekda, karena ada saksi," tuturnya saat itu.
(AgusIskandar)
0 Komentar