![]() |
Ilustrasi (Int/SWIN) |
Sebelumnya, hari itu juga, wanita yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga ini, melaporkan tindak pidana Pencurian/ dan atau penipuan /Hipnotis sesuai Laporan Polisi Nomor : LP/B/14/VI/2025/SPKT /POLSEK MARIORIWAWO / POLRES SOPPENG Tanggal 19 Juni 2025.
Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan Swara Independen, laporan tersebut kemudian terbongkar sebagai laporan palsu setelah dilakukan penyelidikan oleh Tim Khusus Polres Soppeng.
Bermula, ketika Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Soppeng AKP Dodie Ramaputra, S.H., M.H., menerima laporan, langsung memerintahkan Timsus Polres Soppeng untuk melakukan penyelidikan.
Setelah melalui serangkaian penyelidikan, dengan menelusuri rekening pelapor (Sunarmi, Red), lalu kemudian dilakukan interogasi. Hasilnya, diperoleh keterangan bahwa kejadian yang dilaporkan tersebut adalah bohong atau tidak benar.
Akhirnya terungkap fakta sebenarnya, Sunarmi tidak pernah mengalami kejadian seperti apa yang dilaporkan. Ia mengakui, dirinya membuat laporan terkait pencurian dan atau penipuan dengan modus hipnotis karena terdesak.
Uang sebesar Rp 110.000.000 yang dilaporkan tersebut adalah milik saudaranya atas Hasriati, yang beralamat di Malaysia. Uang tersebut akan digunakan untuk membayar harga pembelian sawah oleh orang tua Sunarmi pada hari ini (Jumat (20/6), Red).
Namun uang tersebut ternyata sisa Rp15.000.000, lantaran telah digunakan olehnya untuk berdagang membeli hasil bumi dan telah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya untuk menutupi kelakuannya, dia membuat laporan seolah-olah dia ditipu dengan modus dihipnotis.
Kapolsek Marioriwawo, AKP Tajuddin, saat dikonfirmasi via telepon selular, membenarkan hal tersebut. Pihaknya mengamankan yang bersangkutan (Sunarmi, Red) untuk dimintai keterangan.
"Setelah ditelusuri, ternyata dia memang ke bank menarik uang tunai sebesar Rp1,5juta, tidak seperti yang dia laporkan," ujarnya.
Menurut Tajuddin, laporan tersebut hanya modus untuk menutupi dari saudaranya, karena uangnya sudah habis digunakan untuk berdagang.
"Dia membuat laporan lantaran terdesak, karena uang tesebut milik saudaranya, dan sudah mau digunakan bayar harga sawah hari itu," tambah Tajuddin.
Hal senada juga diungkapkan Kasat Reskrim Polres Soppeng, AKP Dodie Ramaputra, ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, membenarkan kejadian tersebut.
"Benar, kami telah menerima laporan dari seorang warga berinisial S (Sunarmi, Red), di Kecamatan Marioriwawo yang awalnya mengaku menjadi korban pencurian dengan modus hipnotis. Namun, setelah dilakukan penyelidikan secara intensif oleh tim kami, termasuk klarifikasi langsung kepada pelapor dan pemeriksaan saksi-saksi serta alur penggunaan dana, diperoleh fakta bahwa kejadian tersebut tidak benar dan bersifat fiktif," ungkap AKP Dodie via pesan Whatsappnya, Jumat (20/6/2025).
Lanjut Dodie, pelapor akhirnya mengakui bahwa laporan itu dibuat karena adanya keperluan pribadi, khususnya terkait penggunaan dana milik keluarganya.
"Perkara ini saat ini masih dalam penanganan oleh Unit Reskrim Polsek Marioriwawo untuk pendalaman lebih lanjut," pungkas perwira berpangkat 3 balok ini.
Mengaku dirampok setelah menarik uang di Bank
Dikabarkan sebelumnya, pelaku (Sunarmi, Red) melaporkan dirinya dirampok dengan cara dihipnotis setelah menarik uang di bank pada hari Kamis, 19 Juni 2025.
Sunarmi mengaku, peristiwa yang dialaminya terjadi di Dusun Kalempang, Desa Marioritengnga, Kecamatan Marioriwawo, sekitar pukul 08.20 WITA, hari itu.
Dalam laporannya, ia menceritakan kronoligis kejadian. Awalnya ia membawa Rp95 juta dari rumah, kemudian menarik Rp10 juta di bank, dan sempat singgah di rumah temannya untuk mengambil tambahan Rp5 juta. Jadi total uang yang dibawa saat itu mencapai Rp110 juta dan disimpan dalam bagasi motornya,
Namun nahas, dalam perjalanan pulang, tepatnya setelah mengisi BBM di SPBU, korban dihadang oleh dua pria tak dikenal saat melintas di wilayah Jello’e.
Ia mengaku tidak sadar saat perampok mengambil uangnya dari bagasi motor. Ia baru tersadar setelah kedua perampok melarikan diri dan mendapati uangnya sudah hilang.*
(Agus Iskandar)
0 Komentar