![]() |
Ajang penganugerahan award Respina Conference 2025. Inset: dr. Ahmad Fadhil Imran (Foto: Ist/SWIN) |
Pada ajang Internasional tersebut, selain menjadi tuan rumah, satu momen yang paling membanggakan dalam konferensi ini adalah diraihnya Juara I (Pertama) Electronic Poster (E-Poster) dari Respiratory Programmatic Implementation and Research Institute, Jakarta.
Prestasi membanggakan ini diraih oleh dr. Ahmad Fadhil Ilham, dengan total skor 694 poin. Fadhil mengangkat penelitian berjudul “Awareness-Raising Efforts and Strategies to Increase Tuberculosis Testing Rate in Primary Healthcare: An Experience from a Community Health Center in Makassar, South Sulawesi”.
Karyanya dianggap berhasil memberikan kontribusi nyata dalam upaya peningkatan deteksi dini tuberkulosis di layanan kesehatan primer.
Ahmad Fadhil Ilham, seorang dokter muda berdarah Bugis Bone-Soppeng, kelahiran Makassar dari pasangan Prof. Dr. Amil Ahmad Ilham, S.T., M.IT. dengan Sry Muliani, S.T. Merupakan Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2018.
Konferensi internasional tahunan ini menghadirkan para pakar, peneliti, klinisi, hingga tenaga kesehatan dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, inovasi, dan strategi terbaru dalam bidang kesehatan pernapasan dan toraks.
Dengan mengusung tema “Innovations and Integrated Approach of Thoracic and Respiratory Care”, Respina 2025 menyoroti pentingnya kolaborasi dan inovasi guna menghadirkan terobosan serta praktik terbaik dalam pelayanan kesehatan pernapasan. Acara ini dirangkaikan dengan workshop, simposium, sesi presentasi ilmiah, forum laporan kasus, hingga kompetisi ilmiah yang melibatkan mahasiswa kedokteran, peneliti, dan praktisi kesehatan dari dalam maupun luar negeri.
Dalam sambutannya, Dr. Linda Masniari, MD selaku Chairperson Respina 2025 menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat jejaring antarprofesional, berbagi inovasi, serta membentuk arah baru dalam pelayanan kesehatan pernapasan di masa depan.
Tidak hanya dihadiri pakar dalam negeri, Respina 2025 juga menghadirkan deretan pembicara kelas dunia, di antaranya Prof. Martin Tobin, MD (Loyola University Chicago, USA), Prof. Richard Wayne Light, MD (RIP) (Vanderbilt University, USA), Prof. Venugopal Reddy, MD (Penn State College of Medicine, USA), serta sejumlah pakar respirasi dan toraks dari Italia, Australia, dan Filipina.
Respina Conference 2025 bukan hanya menjadi ajang ilmiah, tetapi juga simbol komitmen dunia kesehatan Indonesia dalam mendukung inovasi dan kolaborasi global. Ajang ini diharapkan dapat mendorong kemajuan pelayanan kesehatan pernapasan sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam penelitian dan inovasi di bidang kesehatan.*
(IreDj)
0 Komentar